Gambar dari sini
Iya, aku tidak salah menyematkan judul itu. Itu aku buat
sembari memikirkan namamu. So sweet,
gak? Hahaha
Sebenarnya aku ingin mengucapkan langsung kepadamu. Ingin bertemu
dan senyematkan senyum sembari mengucapkan terima kasih. Dan mungkin kamu akan
bertanya, “Terima kasih untuk apa?” atau malah kamu akan diam saja. Terserahl,
lah. Toh itu hanya akan menjadi harapku saja. Pada kenyataannya kita memang
tidak akan pernah bertemu dan saling melempar senyum.
Walau kamu tidak menanyakannya, aku akan menyampaikan
alasannya. Baca baik-baik, ya, Kak.
Sejak aku menyimpan rasa kepadamu, jujur aku tidak pernah
tergoda untuk menyimpan rasa kepada lelaki manapun. Bahkan sampai saat ini pun
masih. Terserah kamu mau bilang aku susah move
on atau apalah itu. Sudah so sweet,
belum? Nggak kenapa-kenapa kalau belum.
Dengan kondisi seperti itu, aku merasa lebih save. Kenapa? Karena aku menjadi wanita
yang tidak mudah jatuh dipelukan orang lain, aku merasa “Ya aku harus setia
menanti kamu” (walaupun tidak sedikit orang yang mencibir dan mengatakan bahwa
aku bodoh), terus aku juga merasa lebih termotivasi untuk “membuat kamu
menyesal karena menolak aku”, aku juga jadi jauh dari yang namanya perbuatan
yang mendekatin zina (re: pacaran). Banyak bukan keuntungannya?
Maka dari itu, aku ingin sekali mengucapan terima kasih secara
langsung kepadamu. Ayolah, kamu bisa kapan? Please,
jangan tanya balik, karna aku selalu siap kapanpun untuk mencurahkan
rinduku ini, eh maaf maksudku aku selalu siap kapanpun untuk menyampaikan rasa
terima kasihku ini (ya sekalian menyampaikan rindu juga, sih). Kapan? Nggak mungkin,
ya? Ya sudah lah. Tidak kenapa-kenapa. Semoga kamu membaca saja curahan hati
ini.
Jika pembaca lain berkata bahwa aku lebay, aku berlebihan,
atau lebih kasar mengatakan bahwa aku bodoh, aku pun ingin berterima kasih
kepada mereka. Karena mereka orang-orang yang menyayangiku dan tidak ingin aku
larut dalam drama yang tak kunjung selesai ini. Terima kasih semuanya.
Jika sudah menyampaikan terima kasih, apa itu tandanya aku
akan berhenti menuliskan tentangmu lagi? Mungkin iya, atau tidak. Iya - jika
ada lelaki yang siap melamarku. Tidak - jika aku belum merasa puas karna kamu
belum bilang “kembali kasih” kepadaku.
Jakarta, 11 Juni 2018.
Anjar,
yang lagi menganggur di kantor karna belum dapat libur lebaran, sedangkan kerjaan sudah selesai semua.
Xoxo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar