Minggu, 18 Agustus 2013

“Senyum"

Foto ini dari sini            

            Siang yang cerah diwarnai oleh senyumnya yang indah nan memukau. Dia yang jarang senyum bahkan jarang yang namanya menyapa aku, kini serasa kami berdua lebih dekat. Entahlah ada angin apa yang membuatnya berubah seperti itu ke aku.
Dua jam pelajaran yang dibuat kosong oleh gurunya memberikan kebahagian tersendiri hari ini. Selasa. Selalu menjadi hari santai di sekolah. Pelajaran yang tidak terlalu memusingkan, dan sering ada jam kosong.
Fachry. Dialah orang yang *kalau bisa dibilang* jarang banget nyebut nama aku. Tapi sekarang, eh maksudnya hari ini dia beda. Harinya dipenuhi oleh canda tawa dan kesemeringahan di pipinya. Ternyata benar kata orang, kalau yang namanya senyum itu tidak hanya membuat diri sendiri bahagia, namun orang lain juga.
Tidak hanya aku yang ngerasain dia seperti baru menang undian, tapi teman sebangkuku yang bernama Fany juga.
“Fachry beda hari ini,” ucjarku ke Fany.
Kenapa ya kalau orang lain yang senyum dan kelihatan bahagia aku biasa aja, tapi beda ke Fachry. Bukan karena aku menyimpan suastu perasaan, tapi seperti ada sesuatu gitu!
Fachry memang bukan tipe yang menyendiri. Dia asik kok ke teman-teman yang lain. Tidak sedikit juga yang bilang kalau dia asik. Ketawa or senyum? Nggak jarang juga. Tapi yang kali ini beda. bedanya kenapa? karena senyumnya ke aku!
***
Keesokan harinya aku sambut pagi dengan senyumku yang manis. Hihihi. Berharap hari ini akan sama seperti hari kemarin. Melihat senyumnya yang sumeringah ituu.
“Good morning!” ucapku semangat kepada mentari pagi.
*saat di sekolah*
Sifat orang memang tidak bisa ditebak. Kemarin dia ketawa sekarang dia cemberut. Kemarin dia bahagia, sekarang dia suntuk. Begitulah Fachry hari ini. Aku kira aku bakalan dapat sepotek senyumnya lagi hari ini. Tapi ternyata nggak! Dia kembali jutek dan cuek lagi ke aku.
Tatapan dia hari ini beda. Sungguh beda dengan kemarin. Seakan kalau kemarin dia menang undian dan hari ini ternyata dia habis kemalingan, dan uang undiannya ikut digondol maling. Nah, kebayangkan bagaimana muka dia pagi ini?

Hari ini aku belajar yang apa itu “sikap”. Sikap merupakan hal yang tidak bisa berubah dengan sepontan dan akan terus berlanjut. Butuh proses. Begitu juga dengan senyum Fachry. Mungkun dia butuh proses untuk lebih sering latihan senyum..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar