Foto ini dari sini
Pagi yang tidak mengenakan. Jakarta dan sekitarnya diguyur hujan lebat. Pagi hari saat gue ingin beranjak ke sekolah pun gue terguyur air hujan yang dingin sekali. semakin siang, debit air semakin tinggi. Hingga sekolah gue yang terletak di daerah Rawa Mangun pun terendam banjir setinggi kurang lebih 0,5 meter.
Hari ini
seperti hari-hari biasa orangtua gue berusaha menjemput rezekinya dengan
berjualan makanan di daerah Jakarta Utara. Tapi hujan mencoba menghalangi
mereka untuk berjualan saat siang hari. Di tengah perjalanan motor yang di
kendarai orang tua gue terjebak banjir dan motor itupun mogok. Alhasil
semua makanan yang hendak dijual tadi di
bawa pulang kembali ke rumah dan tidak jadi di jual.
Beberapa saat
dri orangtua gue sampai dirumah, salah seorang tetangga gue datang kerumah. Ia
bermaksud untuk menjual dagangan orangtua gue di tol yang letaknya tidak jauh
dari daerah rumah gue. Dan tak lama juga, tetangga-tetangga yang lainya
mengikuti langkah tetangga gue yang pertama tadi. Mereka semua membantu
orangtua gue untuk menjualkan semua dagangan sampai semua dagangan itu habis
tak tersisa.
Orangtua gue
memang terkenal baik di lingkungannya. Mungkin tetangga-tetangga gue memang
merasakan kebaikan orangtua gue itu. sehingga mereka rela hujan-hujanan untuk
membantu menjualkan dagangan-dagangan itu di tol yang memang kala itu sedang
terjadi kemacetan disana.
Sangat tidak
disangka. Ternyata saat orang tua gue kembali kerumah dalam keadaan basah kuyup
dengan membawa dagangan yang banyak salah seorang tetangga gue melihat itu dan
merasa iba ke orangtua gue. Dan ia mengajak tetangga-tetangga yang lain untuk
membantu menjualkan dagangan orangtua gue itu.
Allah memang
mempunyai jalan sendiri untuk memberi rejeki ke setiap umatnya tanpa
diduga-duga jalannya seperti apa.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar