Minggu, 18 Agustus 2013

Rezeki Yang Tak Terduga

Foto ini dari sini

Pagi yang tidak mengenakan. Jakarta dan sekitarnya diguyur hujan lebat. Pagi hari saat gue ingin beranjak ke sekolah pun gue terguyur air hujan yang dingin sekali. semakin siang, debit air semakin tinggi. Hingga sekolah gue yang terletak di daerah Rawa Mangun pun terendam banjir setinggi kurang lebih 0,5 meter.
Hari ini seperti hari-hari biasa orangtua gue berusaha menjemput rezekinya dengan berjualan makanan di daerah Jakarta Utara. Tapi hujan mencoba menghalangi mereka untuk berjualan saat siang hari. Di tengah perjalanan motor yang di kendarai orang tua gue terjebak banjir dan motor itupun mogok. Alhasil semua  makanan yang hendak dijual tadi di bawa pulang kembali ke rumah dan tidak jadi di jual.
Beberapa saat dri orangtua gue sampai dirumah, salah seorang tetangga gue datang kerumah. Ia bermaksud untuk menjual dagangan orangtua gue di tol yang letaknya tidak jauh dari daerah rumah gue. Dan tak lama juga, tetangga-tetangga yang lainya mengikuti langkah tetangga gue yang pertama tadi. Mereka semua membantu orangtua gue untuk menjualkan semua dagangan sampai semua dagangan itu habis tak tersisa.
Orangtua gue memang terkenal baik di lingkungannya. Mungkin tetangga-tetangga gue memang merasakan kebaikan orangtua gue itu. sehingga mereka rela hujan-hujanan untuk membantu menjualkan dagangan-dagangan itu di tol yang memang kala itu sedang terjadi kemacetan disana.
Sangat tidak disangka. Ternyata saat orang tua gue kembali kerumah dalam keadaan basah kuyup dengan membawa dagangan yang banyak salah seorang tetangga gue melihat itu dan merasa iba ke orangtua gue. Dan ia mengajak tetangga-tetangga yang lain untuk membantu menjualkan dagangan orangtua gue itu.

Allah memang mempunyai jalan sendiri untuk memberi rejeki ke setiap umatnya tanpa diduga-duga jalannya seperti apa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar