Minggu, 21 Juni 2020

Kita Selalu Beruntung


Pengalaman sebelumnya yang membuat aku kala itu memilih jalan yang sekarang malah membuatku menjadi serba salah. Aku tertipu oleh pola pikirku sendiri. Berharap mendapatkan kebahagian dan kenyamanan dalam bekerja, malah yang didapat adalah tekanan baik batin maupun fisik.

Selalu ada kalimat “jika saja…” yang terucap. Berharap keadaan akan Kembali ke masa sebeum aku mengambil keputusan itu. Mungkin kini aku akan tetap baik-baik saja. Tidak merasakan penyesalan yang teramat.

Tapi apakah bisa hidup yang kini cukup berantakan bisa diperbaiki, ya setidaknya sama seperti dulu? Sepertinya jawaban yang akan didapat adalah “mungkin”. Karena hidup memang selalu disesakan dengan kemungkinan-kemungkinan yang tidak bisa kita dapat bocoran jawabannya.

Mungkin saja menjadi lebih buruk.

Mungkin saja menjadi sama seperti dulu.

Mungkin saja juga malah menjadi lebih baik.

Tapi aku pernah baca kutipan dari penulis muda nan berbakat, yaitu Alvi Syahrin. Beliau menulis di media sosialnya, “Apa yang Allah beri hari ini jauh lebih baik dari apa yang kita harapkan”.

Setelah membaca tulisan singkat dan padat itu, fikiranku langsung berubah. Yang tadinya selalu berkata, “jika saja…” menjadi “alhamdulillah”. Dan bukankah juga ada firman Allah di surah Al-Baqarah ayat 216, yang memiliki arti, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” Ayat yang indah.

Bodohnya aku baru merasa ayat tersebut seindah itu setelah membaca kutipan dari Alvi Syahrin. Astaghfirullah, kemana saja aku selama ini? Sepertinya aku masih terlalu jauh dari ayat-ayat Allah.

Kini aku benar-benar merasa menjadi makhluk yang beruntung sebagaimanapun keadaanku saat ini. Walau aku belum bisa sesukses teman-temanku, walaupun aku masih sendiri (re:jomlo), walaupun aku masih punya banyak mimpi yang belum terwujud, walaupun banyak waktuku terbuang untuk membuat konten instagram yang masih sedikit likes-nya, walaupun follower ku tidak nambah-nambah, walaupun aku banyak kurangnya baik yang bisa terlihat atau tidak oleh orang lain, aku tetap merasa beruntung. Karena semua itu adalah jalan yang terbaik yang Allah berikan kepadaku. Karena Allah pun berfirman dalam surah Al-Baqarah: 286 yang memiliki arti, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”.

Jadi, buat apa aku merasa cemas dengan urusan duniawi kalau Sang Pencipta saja menjamin bebanku tidak akan kalah berat dari kesanggupanku menghadapinya. Namun yang namanya manusia tetap akan berada di masa-masa stress, insecure, berhalusinasi berharap banyak hal, mengeluh, marah-marah dengan keadaan yang ada, tapi kadang tidak bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki, dan berharap hidup yang kini lebih baik dari yang sebelumnya. Bisa dibilang itu semua manusiawi. Tetapi kan semua manusia akan Kembali ke Penciptanya. Lalu kenapa urusan duniawi tidak kita kembalikan ke Pencipta kita?

Libatkan Allah dalam segala hal, insyaa Allah hidup akan normal dan hati akan tenang.

Sedikit-sedikit “Ya Allah, aku sedih,” “Ya Allah, aku sakit,” “Ya Allah beri petunjuk-Mu.”

Tapi ingat juga firman Allah, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri,” (QS. Ar-Ra'd:11). Jadi tetap berusaha, ya. Aku pun akan berusaha sebaik mungkin. Menjadi diri yang lebih baik adalah balas dendam ter-epic (re: dendam kepada keputusan di masa lalu).

SEMANGAT!!! *tanda serunya 3 biar asik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar