Menikah. Di umur gue yang mulai
memasuki kepala 2 ini hal yang berbau tentang menikah itu lagi hot. Lagi gencar-gencarnya
diperbincangkan dan dicari tahu. Kenapa? Karena sudah beberapa kali gue
menerima undangan dari teman-teman gue yang sudah melepas masa lajangnya dan di
undangannya tertulis “To: Anjar and
Partner”. Entah itu dari teman SD, SMP bahkan teman sekelas gue di bangku
kuliah pun sudah memutuskan untuk menikah.
Sebenarnya memang tidak ada
masalah mengenai kapan menikah. Entah itu menurut orang terlalu cepat atau
sampai timbul pertanyaan seperti, “Umurmu sudah sigini, kapan kamu menikah? Ibu
sama Ayah sudah mau menimang cucuk.”
Menikah kan perihal jodoh, dan
jodoh itu ada di tangan Tuhan, bukan?
Untuk yang menikah di umur yang
masih muda, mungkin menurut Tuhan mereka sudah siap lahir batin untuk membina
rumah tangga. Sedangkan untuk yang masih ditunda jodohnya, yaa, pasti masih
diperlukan perbaikan diri dan iman dulu.
Tenang, jodoh datang nggak akan
terlalu cepat ataupun terlambat. Manusia sekeliling saja yang mau capat-cepat
makan gratis plus dapat souvenir.
Kalau gue ditanya kapan menikah,
sampai saat ini gue masih punya alasan, “Ah kuliah saja belum selesai, masa udah
mau nikah aja,” atau “Masih mau bahagiain mama sama abah dulu.” Nggak ada yang
salah dari setiap alasan, bukan?
Tapi kadang-kadang gue juga mikir
kalau gue pengen cepat-cepat menikah. Tinggal sama lelaki yang gue sayang serta
hormati. Ngurus rumah tangga, ngerasain khawatir kalau suami belum pulan sampai
larut, atau nyajiin kopi pas suami lagi lembur kerja. Kayaknya bakalan ada
manis-manisnya gitu. Wkwkwk.
Tapi kalau gue mikirin tentang
cita-cita gue, hobi gue, impian gue, rasanya pengen bilang, “Nanti aja ah
nikahnya, nanti keburu ribet ngurus ini itu, nanti nggak bisa ngegapai mimpi
dan menjalankan hobi lagi.”
Kadang hati, fikiran, dan nafsu
berjalan masing-masing. Seperti gue sama dia yang sekarang masih berjalan
masing-masing. Wkwkwk. Eh nggak, deng! Sekarang dia lagi punya pacar!
Jadi kalau bicara soal menikah,
gue sih fine-fine aja. Selama Allah masih belum yakin sama gue, ya artinya gue
masih harus belajar. Mumpung masih sendiri, masih bisa ngelakuin banyak
kegiatan dan menciptakan banyak hal. Jodoh pasti tepat waktu, kok datangnya.
Faedahnya apa ya dari tulisan
ini? Entahlah. Gue cuma mau curhat doang.. hahaha :D

Tidak ada komentar:
Posting Komentar